Home / Advertorial / Kotaku

Pemkot Ternate Akan Tata Kawasan Makassar Timur

29 Januari 2018
Rizal Marsaoly (foto_ist)

TERNATE, OT - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkim), terus melakukan berbagai upaya guna meminimalisir sejumlah kawasan kumuh di kota Ternate dan mewujudkan Ternate bebas kumuh 2023. 

Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah kawasan kumuh di Kelurahan Makasar Timur yang berada tepat di pusat kota. Sesuai rencana, kawasan ini akan ditata setelah Pemkot melakukan koordinasi dengan Kementerian PU-PR. 

Kadis Perkim Kota Ternate Rizal Marsaoly kepada sejumlah wartawan mengatakan, dalam pekan ini, pihaknya bersama Satker Penyediaan Perumahan dan koordinator KotaKu, dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Menteri PU-PR, Basuki Hadimuljono, guna melakukan koordinasi sekaligus dengar pendapat terkait penanganan kawasan kumuh di kota Ternate.

"Hari Rabu besok, saya dan pak Wali akan ke Kementerian bersama Satker Penyediaan Perumahan provinsi Maluku Utara dan koordinator Program KotaKu, untuk bertemu Menteri PU-PR, Pak Basuki Hadimuljono, sekaligus hearing terkait dengan penanganan kawasan kumuh di kota Ternate, khususnya di lingkungan Makasar Timur," kata Rizal seraya mengaku sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan pihak Kasatker Bangkim dan Program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu).

Lanjut dia, Skema yang coba ditawarkan adalah perencanaannya dibuat sekaligus, namun penanganannya dibuat per blok. Contohnya untuk perencanaan diluasan tiga hektar, namun untuk penaganannya di tahun 2018 pihaknya akan menangani. Misalnya 500 meter persegi sehingga sistrmnya bertahap.

Mantan sekretaris Bappeda ini menambahkan, pola ini dilakukan dengan cara mengidentivikasi masyarakat yang ada di kawasan tersebut 7ntuk mengetahui identitas sekaligus pekerjaan mereka.

"Jika KTP mereka Ternate, maka kita relokasi sebanyak 20 kepala keluarga ke Rusunawa untuk sementara, dan rumah mereka kita bongkar untuk ditata kembali, jika sudah selesai kita akan kembalikan mereka ke rumahnya masing-masing," ujarnya. 

Dia mengaku, jika warga yang berdomisili di wilayah tersebut direlokasi ke kawasan/wilayah lain, maka akan sedikit mengalami kendala. "Dari pada kita relokasi ke lokasi yang lain, tentunya akan sulit. Lagi pula di Lingkungan Makasar Timur mayoritas warga disana berprofesi sebagai pedagang, dan ini sesuai dengan peruntukan Rusunawa yang memang dikhususkan untuk pedagang," tukas Rizal. 

Kata dia, sate plain rumah yang akan ditata memiliki dua opsi, yakni tipe bertingkat dan tipe rumah petak seperti perumahan yang dilengkapi dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH). "Namun yang cocok dengan kawasan itu adalah tipe bertingkat, namun tidak lebih dari tiga lantai. Tetapi kita tunggu hasil koordinasi dengan pak Menteri" tutupnya. (thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT