TERNATE, OT - Dinas Pendidikan (Dispend) Kota Ternate mengaku kebijakan proses belajar mengajar dari rumah tidak efektif, karena berbagai alasan.
Selain karena masih banyak orang tua siswa yang ekonominya masih di bawah rata-rata, kebijakan belajar dari rumah juga tidak maksimal di daerah-daerah yang tidak memiliki fasilitas internet.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Ibrahim Muhammad mengatakan, pihaknya sementara masih mengindentifikasi orang tua siswa yang tidak mampu, untuk merubah pola pembelajaran.
"Ada beberapa pola yang telah diterapkan, salah satunya guru langsung mendatangi rumah siswa tapi bukan untuk mengajar namun mengantar materi bahan ajar," kata Ibrahim baru-baru ini.
Pola belajar ini, lanjut Ibrahim, juga tidak efektif karena siswa harus belajar sendiri, "bahan ajar sudah ada, siswa yang mengajar dan belajar sendiri, tentunya ini yang menjadi kelemahan di tengah pandemi covid-19, siswa harus mandiri belajar di rumah," tambahnya.
Ibrahim menuturkan, di tengah pandemi covid-19, dipastikan orang tua siswa belum bisa berbuat banyak untuk menunjang kebutuhan siswa yang melakukan pembelajaran secara online.
Meski demikian, dinas kata Ibrahim, akan terus berupaya untuk memantangkan aktivitas belajar di rumah. "Hari Selasa depan akan membuat rapat bersama stakeholder, dalam membahasa persiapan masuk sekolah dan hal teknis lainnya," terang ibrahim.
Sementara jadwal masuk sekolah, sambung Ibrahim, pihaknya masih melihat Surat Edaran (SE) dari Kemendikbud dan rujukan edaran Pemkot Ternate.
Sejauh ini, kata Kadispend, pihaknya masih menggunakan rujukan edaran Pemkot, "apabila proses penanganan covid-19 ini masih panjang, maka belum dipastikan masuk sekolah tanggal 4 Juni," pungkasnya. (thy)
