KALBAR, OT - Bupati Sekadau, Rupinus meninjau beberapa titik lokasi banjir yang menggenangi permukiman warga di wilayah Rawak, Kecamatan Sekadau Hulu, Nanga Taman dan Nanga Mahap, Sabtu (7/12/2019). 

Menurut Bupati Sekadau, Rupinus banjir yang terjadi tersebut memang cukup besar. Menurut informasi dari masyarakat, itu merupakan banjir tahunan atau siklus yang terjadi antara 10-15 tahun sekali. 

Kendati demikian, Rupinus mengatakan, bencana alam tidak dapat diduga dan bisa datang kapan saja. “Kita harus tetap berusaha meminimalisir hal-hal yang dapat merugikan masyarakat,” kata dia. 

Bupati berharap, masyarakat untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang cukup tinggi. “Saya berharap masyarakat Sekadau untuk tetap mewaspadainya. Terutama terhadap anak-anak, tegangan listrik dan binatang liar. Jadi hati-hati dan tetap mengawasi anak-anaknya,” imbau Rupinus. 

Dikatakan, pemerintahd aerah sudah melihat bagaimana jalur jalan yang terlihat rendah. Hal itu tentunya menjadi perhatian pemerintah. “Kedepan daerah yang rendah menjadi perhatian pemerintah,” ujarnya.

Bupati juga mengimbau kepada seluruh camat untuk memonitor di desanya. Terutama yang tinggal di bantaran sungai.“Paling tidak, mewaspadai terhadap fasilitas pemerintahan, air bersih, listrik. Jangan sampai terganggu aktifitas masyarakat,” pesannya.

Rupinus mengungkapkan, berdasarkan pantauan di lapangan debit air sudah mulai turun. Untuk informasi, sejak informasi ini dirilis akses dari Nanga Mahap menuju Nanga Taman, Rawak dan Kota Sekadau terputus. 

Beberapa titik di sepanjang Jalan Nanga Taman-Mahap belum bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4 karena terendam banjir. Titik-titik yang terendam banjir itu, diantaranya Jembatan Sungai Mani, Jembatan Sungai Burus, Jembatan Sungai Mentuka, Jalan Meragun, dan di depan SMA N Nanga Taman. 

Puluhan kendaraan roda dua maupun roda 4 terlihat parkir menunggu air surut. Namun ada juga diantaranya yang berbalik arah pulang ke Kota Sekadau. Termasuk juga kendaraan roda 4 Bupati Sekadau.(red)