Home / Indomalut / Halut

Satu Rumah Warga Desa Kusu Lofra Rusak Akibat Abrasi, Lima Rumah Lainnya Terancam

02 Desember 2019
Abrasi di Desa Kusu Lofra, Kecamatan Kao, Halmahera Utara.

HALUT, OT – Satu unit rumah warga Desa Kusu Lofra, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), rusak akibat abrasi, sementara lima rumah lainnya juga terancam ambruk.

Menurut Kepala Desa Kusu Lofra, Steven Barahama menyebutkan, masalah abrasi di desanya sudah terjadi sejak Februari 2019 lalu, sehingga lima kepala keluarga (KK) yang rumahnya terancam, dan  kondisi di lapangan sangat memprihatinkan sehingga butuh penanganan dari pemerintah.

"Sejak Februari lalu kami telah sampaikan kaitan data abrasi ke BPBD Halut. Dari hasil koordinasi akan dianggarkan pada APBD 2020," jelas Steven kepada indotimur.com, Senin (2/12/2019).

Hingga saat ini katanya, salah satu rumah warga yang terdampak abrasi sudah rusak. "Untuk mencegah terjadinya abrasi lanjutan, kami sudah mengajukan proposal ke PT NHM untuk bantuan berupa ban bekas dan sudah disetujui sehingga tianggal didatangkan. Dalam data kami kerusakan talud kurang lebih 150 meter," katanya.

"Dari terdampak abrasi itu, sebelumnya, BPBD Halut bekerjasama dengan kami membuat penahan obat terbuat dari karung isinya pasir hanya saja beberapa bulan sudah jebol lagi, sehingga kami butuh Pemda agar dapat membangun swering permanen," pintahnya.

Terpisah, Kabid Tanggap Darurat, BPBD Halut, Heny Tonga membenarkan, bahwa pada bulan Juli lalu BPBD telah membuat penahan ombak. "Kami sebelumnya sudah turun dan berkoordinasi dan melihat langsung ke desa Kusu Lofra. Jadi waktu koordinasi dengan Dinas PU, terkait berapa banyak anggaran yang dibutuhkan dan saat itu solusinya rencana akan membuat talud ditimbun pakai batu. Hanya saja karena dihitung sangat banyak sekitar 200 kubikasi batu, maka dibatalkan dan direncanakan akan dibangun permanen pada 2020 mendatang," tuturnya. 

Menurutnya, untuk penanganan sementara, agar pihak desa dapat membuat penahan saat ini ada abrasi selanjutnya khusu rumah yang terdampak. "Kami hanya bisa menangani tanggap darurat saja, tetapi untuk pembangunan talud merupaka kewenangan dinas PU," tutupnya.(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT