HALTENG, OT- Pembuatan saluran Air di Desa Nurweda, Kecamatan Weda, kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) dinilai proyek siluman karena tanpa papan proyek dan salah sasaran.

"Proyek ini tanpa papan nama, kalau papan proyek saja belum cetak, kenapa sudah harus melakukan pekerjaan, papan proyek itu kan masuk dalam anggaran, makanya wajib dari titik nol sudah seharusnya di pasang," ucap Humas Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Halteng, Rosihan, kepada Indotimur.com, Selasa (15/9/2020).

Menurutnya, jik tidak mau memperlihatkan volume dan besaran anggarannya, bisa jadi ini proyek siluman.

Lanjut Rosihan, JPKP sesalkan sikap kontrol dari pemda yang lemah terhadap kontraktor, dan tidak transparan terhadap pekerjaan pembangunan yang seharusnya ada papan nama.

"Proyek tanpa papan nama, maka ini bisa saja diduga kuat ada indikasi proyek siluman, karena volume pekerjaan dan anggarannya tidak jelas," katany.

Selain itu, pembuatan saluran air juga dinilai salah sasaran, karena lokasi yang dibangun tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. 

"Harusnya jika Pemda serius dalam membangun, maka tim teknis harus turun lapangan untuk mengecek agar tahu kondisi di lapangan seperti apa," ujarnya.

Menurutnya, tim teknis sebelum mau membangun saluran air, harus turun di lokasi dan cek daerah mana yang mengalami debit air paling banyak.

"Jangan asal tempatkan proyek karena sesuai dengan informasi dari masyarakat setempat, lokasi yang mau dibuat saluran air itu harusnya di bagian kanan badan kanan jalan, karena itu yang lebih dekat dengan sungai Yevetu bukan di sebelah kiri," pungkasnya.(red)