TERNATE, OT- Kesultanan Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) melaksanakan pengajian dan pembacaan doa dalam rangka memperingati tiga tahun wafatnya Sri Sultan Mudaffar Sjah, di Pandopo Keraton Kesultanan Ternate, Selasa (20/2/2018) sore tadi.

Acara tersebut diikuti para tokoh agama, tokoh adat Kesultanan Ternate dan anak cucu almarhum. Peringatan Haul ke-3 ini merupakan terbesar dari tahun sebelumnya, karena dihadiri sejumlah pemangku adat dan bobato  akhirat Kesultanan yang berasal dari beberapa kelurahan di Kota Ternate. Sementara pembacaan doa dipimpin langsung oleh Bobato akhirat yakni, Imam Moti.

Anak almarhum Sultan Mudaffar Sjah, Hidayat Mudaffar Sjah menyampaikan, peringatan 100 hari (3 tahun) kepergian almarhum, perjalanan adat tidak stabil, sehingga sebagai anak berinisiatif akan melakukan pertemuan dalam beberapa hari kedepan dengan semua elemen dan perangkat adat, khusus perangkat yang dilantik oleh Sultam atau Dabu Sebarasi (Amanah yang diberikan oleh Sultan).

Kata dia, Ketidakstabilan ini membuat dirinya berusaha dan berupaya stabilkan adat. “Untuk itu sudah saatnya harus dijalankan kembali melalui perbaikan dari perangkat kesultanan demi kemaslahatan adat seatorang sebagaimana keinginan masyarakat. Insya Allah dengan pertemuan nanti, kita akan kembali kuat,” ujarya.

Dia menambahkan, masalah Legu Gam (Pesta Rakyat) harus diperjuangkan dan dipertahankan agar tetap dilaksanakan. “Sebelum Sultan meninggal, Legu Gam adalah peringatan hari ulang Tahun Sultan, tapi setelah almarhum meninggal Legu Gam adalah peringatan Haul Sultan Mudaffar Sjah,” jelasnya.(red)