TERNATE, OT - Untuk melengkapi fasilitas bongkar muat di kawasan pelabuhan Ahmad Yani Ternate, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV sedang memasang Container Crane (CC) atau alat derek peti kemas dari kapal ke pelabuhan dan sebaliknya senilai Rp, 36 miliar. 

Alat pengangkut konteiner berkapasitas 40 ton, itu didatangkan dari Korea untuk pelabuhan di Ternate, Ambon, Kendari dan Makassar.

Manager SDM dan Umum PT. Pelindo IV Ternate, Frans Nitalessy kepada indotimur.com Kamis (13/9/2018) mengatakan, jika aktifitas bongkar muat menggunakan crane kapal, maka hanya bisa mengangkut 10 hingga 13 kontener perjam, sedangkan jika menggunakan Contener Crane bisa sampai 20 hingga 25 boks perjam.

“Untuk proses pemasangan saat ini sudah dilakukan dan di perkirakan memakan waktu tiga pekan, sudah bisa diuji coba untuk digunakan,’’ ungkap Frans  Nitalessy.

Dia menambahkan, untuk kedepan, pihaknya juga telah mempersiapkan lahan untuk pemasangan  dua alat Rubber Tyed Gantry (RTG) atau alat bongkar muat container yang dapat bergerak dalam lapangan penumpukan, yang akan dibangun di sisi selatan pelabuhan Ahmad Yani, "saat ini sudah dalam proses tendar untuk selanjutnya dilakukan reklamasi," ucapnya.

“Kita siapkan lokasi kutrang lebih 8000 meter persegi, dan alatnya akan di datangkan pada tahun depan nanti,’’ tambahnya.

Dengan adanya Contener Crane dan dua unit RTG di tahun depan, pihak Pelindo IV Ternate optimis akan merubah status pelabuhan dari konvensional menjadi terminal peti kemas tanpa merubah fungsi pelabuhan untuk penumpang maupun barang.

“Untuk jangka panjang, kita akan tata sehingga barang dan penumpang bisa bersamaan namun beda pintu masuk dan keluar sehingga para penumpang tidak merasa terganggu dengan aktifitas bongkar muat,” pungkasnya.(thy)