Home / Indomalut / Sofifi

Akademisi: Momentum May Day Seharusnya Jadi Renungan Pemprov Malut

02 Mei 2018
Para Cleaning Servies di Kantor Gubernur

SOFIFI,OT- Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Halmi Alhadar menyampaikan, momentum hari buruh se-dunia (May Day) tahun ini, semestinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar lebih memperhatikan, kesejahteraan para buruh.

Menurutnya,  peran buruh dalam pembangunan bangsa jangan disepelekan, hal ini terbukti dangan tanpa kehadiran buruh maka dipastikan  pergerakan pembangunan tidak akan dapat berjalan baik. Namun, faktanya buruh di Indonesia belum semuanya mendapat penghargaan atau upah yang sepantasnya.

Buktinya, disetiap momentum May Day masih menyaksikan buruh turun ke jalan untuk menuntut kesejahteraan agar dapat diperhatikan pemerintah. 

Sementara, di Malut sendiri, Kata kandidat doktor Unpad, Pemprov Malut sendiri belum melunasi  gaji cleaning service, yang ditunda hingga empat bulan

"Dimana beberapa hari kemarin, Pemprov hanya membayar dua bulan, sisanya masih tertindas,"katanya, Senin (2/5/2018)

Dikatakan, dengan problem ini Pemprov diduga tidak terlalu memprioritaskan kesejahteraan para buruh. "Untuk diketahui gaji buruh adalah yang paling kecil dibandingkn dengan gaji dilingkungan Pemprov," ujarnya.

Ia berharap, momentum May Day seharusnya, dijadikan renungan bagi Pemprov supaya lebih memperhatikan buruh. Tapi sesungguhnya,  nasib kesejahteraan  Malut tidak hanya terjadi pada buruh. Bahkan dilingkungan pekerja swasta lainnya termasuk  pekerja pers dan para dosen di kampus swasta.

 "Masalah  ini harus menjadi perhtian yang serius bagi pihak tertentu, demi  kemajuan Provinsi kedepan," tutur dosen Ilmu Komunimasi UMMU ini.(al)


Reporter: Alfajri A. Rahman

BERITA TERKAIT