Home / Berita / Politik

Prodi Ilmu Komunikasi UMMU Sosialisasi Pengawasan Pemilu

11 April 2019
Suasana sosialisasi Pemilu

TERNATE, OT - Progran Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), melaksankan sosialisasi Pengawasan Pemilu di Benteng Oranje dengan tema "Pengawasan dan Mahasiswa Dalam  Pemilu 2019", Rabu (10/4/2019).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Bawaslu Malut Muksin Amrin dan anggota bawaslu Malut Hj Masita Nawawi Gani, Dekan Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik Syaiful Madjid, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Wahyuni Bailussy dan mahasiswa di Kota Ternate.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Wahyuni Bailussy kepada indotimur.com mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan kegiatan yang sudah menjadi ketetapan yang harus dilakukan oleh Bawaslu.

Untuk itu,  mhasiswa Prodi ilmu komunikasi bekerjasama dengan Bawaslu dalam rangka melaksanakan kegiatan pengawasan partisipatif dalam pemilu 2019 dengan tema Pengawasan dan mahasiswa dalam  Pemilu 2019 .

Menurut dia, kenapa diambil tema seperti itu, karena mahasiswa dikenal sebagai agen perubahan, olehnya itu untuk menyambut pesta demokrasi, peran mahasiswa sangat penting sebagai pengawas partisipatif.

“Asumsi dari partisipatif itu yaitu siapa saja, baik mahasiswa atau pun masyarakat untuk bertanggung jawab dalam mengawasi jalanya pemilu, dalam melihat terjadinya pelangdala-pelanggaran kemudian dilaporkan ke penyelenggara berwewenang,” jelas mantan Ketua Panwas Kota Ternate ini.

Selama ini, lanjut dia, mahasiswa melihat hal tersebut sebagai suatu hal yang biasa-biasa saja, dan mahasiswa sering tidak mengkritisi, sehingga menjadi apatis bagi mahasiswa. “Dari situ kami dari prodi komunikasi melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan untuk memberikan kesadaran bagi mahasiswa lain, agar sadar dan kritis dalam mengawal pemilu. Pemilu adalah janggung jawab bersama, tidak hanya penanggung jawab penyelenggara saja, tetapi juga tanggung jawab masyarakat secara umum,” uajrnya.

Lebi lanjut Wahyuni mengatakan, pada pemungutan suara di 17 April mendatang, dan melihat sebuah pelanggaran yang tidak pantas dilakukan oleh masyarakat atau tim sukses, maka mahasiswa wajib melakukan pelaporan kepada pihak penaggung jawab, sehingga pemilu berjalan dengan adil dan berdaulat.

Sementara Ketua Bawaslu Malut, Muksin Amrin dalam sambutanya menyampaikan, jangan pernah alergi dengan dunia politik, penyelenggaran politik yang demokratis itu bukan berarti datang dan coblos dihari pemugutan suara saja, dan sukses demokrasi itu bukan dilihat dari partisipasi public, akan tetapi bagaimana berpartisipasi dalam mengawal proses tahapan demi tahapan.

Lanjut dia, pada tanggal 14 nanti, sudah dikatakan puasa pemilu. “Otomatis sudah tidak lagi ada yang melakukan kampanye dan tidak bisa kumpul-kumpul massa untuk sosialisasi," tandasnya.

“Jangan jadikan politik uang sebagai judul utama, dan jangan sosialisasikan kepada publik, karena akan berdampak terhadap rusaknya demokrosi,” katanya.

"Kita harus menyampaikan kepada masyarakat untuk menghindari yang namanya politik uang, karena politik uang adalah suatu penyakit kejahatan yang sangat luar biasan, karena bisa merusak nilai-nilai demokrasi, "harapanya.(awie)


Reporter: Munawir Suhardi

BERITA TERKAIT