Home / Berita / Pendidikan

Unkhair Ternate Tegaskan Ijazah Alumni Tidak Bermasalah

26 September 2018
Gedung Rektorat Unkhair Ternate

TERNATE, OT- Pihak Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), menegaskan jika ijazah alumni tidak bermasalah.

Hal ini menyusul adanya pemberitaan tentang beberapa lulusan Unkhair terancam tidak bisa ikut tes CPNS karena terjadi kesalahan penulisan nama dan nomor seri ijazah.

Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik Unkhair Ternate, Suratman Sudjud menyampaikan, ijazah lulusan Unkhair tidak salah, karena kesalahan hanya berada pada data base saat diinput ke sistem oleh operator. “Perlu saya tegaskan bukan ijazah yang salah, tapi pengimputan data base yang salah,” tegas Suratman, pada indotimur.com, Rabu (26/9/2018).

Suratman menjelaskan, ijazah memiliki dua nomor register, yakni nomor register ijazah dan transkip. “Jika terdapat kesalahan di nomor, karena mungkin ada satu angka yang salah diinput sehingga sistem tidak bisa baca, dan kesalahan di data base. Misalnya, nama orangtua satu huruf saja salah maka sistem sudah tidak bisa deteksi. Tapi ini semua manusiawi,” jelasnya.

Warek mengaku, masalah ini melalui Humas Unkhair sudah menyampaikan ke alumni melalui medsos dan lainnya, jika disaat mendaftar CPNS lalu sistem tolak atau tidak terkoneksi maka bisa diverifikasi ke kampus.

“Nantinya kita buat pembenaran dengan surat keterangan yang isinya menerangkan bahwa terjadi kesalahan penulisan nama mahasiswa atau orangtua serta kesalahan lain. Setelah itu, sistem langsung update secara otomatis,” terangnya.

Menurutnya, perbaikan data base ini tidak terlalu lama karena  saat ini bertepatan dengan seleksi CPNS, maka ada upaya percepatan. “Kita akan buat semua itu ke pangkalan data Dikti. Kita tidak mungkiin biarkan alumni dapat kesulitan, maka kami akan upayakan,” tutur Suratman.

Dikatakannya, saat ini pihak kampus melakukan kroscek kembali data base, baik mereka yang datang lapor maupun yang tidak datang, sehingga pihak kampus tidak menunggu alumni yang datang melapor lalu diperbaiki.

“Kita saat ini tidak pasif tapi aktif dalam melakukan pembenaran. Sebab ini terkait dengan tes makanya pasti dipercepat, dan ini masa depan orang jadi tidak mungkin hanya masalah ini saja tidak bisa ikut tes,” terangnya.

Buktinya, kata Suratman, saat ini ada 147 orang alumni yang sudah divalidasi datanya dan telah terbaca oleh sistem. “Awalnya tidak terbaca sekarang sudah. Maka kami bisa pastikan alumni bisa ikut tes,” jelasnya.

Dia berharap, untuk operator ini menjadi catatan penting karena saat ini semua tes sudah mengarah ke sistem data base berbasis online. Oleh karena itu, sejak mahasiswa baru masuk pengimputan harus benar-benar akurat. Mulai dari ijazah dan data base lainnya karena jangan sampai tejadi kesalahan lagi. “Semoga kedepan tidak lagi terjadi masalah seperti ini,” harapnya.(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT