Home / Berita / Pendidikan

SMPK Moti Desak Dikbud Kota Ternate Copot Kepsek dan Oknum Guru SMP 12 Ternate

04 Oktober 2018
SMPK Melakukan Demonstrasi Di Depan Kantor Dinas Dikbud Kota Ternate

TERNATE, OT - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampung (SMPK) Kecamatan Moti, Kamis (4/10/28) mendatangi kantor Diknas Pendidikan dan Kebudayan (Dikbud) Kota Ternate, untuk melakukan aksi protes terhadap sejumlah masalah pendidikan di SMP Negeri 12 Ternate di Moti.

Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Andilasis saat dikonfirmasi  sejumlah wartawan termasuk indotimur.com disela-sela aksi mengatakan, pihaknya datang ke kantor Dikbud Kota Ternate untuk meminta Kadiknas Ibrahim Muhmmad menepati janjinya mengganti Kepala SMP Negeri 12 Ternate, M Nur Puha.

“SMPK menilai, Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Kota Ternate, yakni M. Nur. T. Puha gagal dalam memimpin SMP Negeri 12  di Moti", kata Andilasis.

Menurutnya, persoalan kekurangan tenaga guru di SMP Negeri 12 di Kecamatan Moti, telah berulang kali disuarakan, namun sampai saat ini, tenaga guru Bahasa Indonesia, Tikom, Fisika dan Seni Budaya masih belum terisi.

“Bahkan pada tanggal 17 Februari 2018 lalu, saat kami menggelar demo, Kadis Dikbud sempat turun ke Moti untuk menangapi tuntutan dan kami melakukan hering bersama,” ungkapnya.

Kata dia, saat hering, Kadikbud menyatakan untuk memberikan kesempatan kepada M. Nur T Puha untuk memimpin SMP Negeri 12  di Moti, selama dua periode, jika yang bersangkutan tidak mampu keluar dari persoalan kekurangan tenaga guru, maka teman-teman mahasiswa datang untuk menagih janji Kadikbid.

”Tetapi melihat kinerja M Nur T Puha selama beberapa waktu terakhir, dapat dipastikan bahwa M. Nur T Puha tidak bisa membawa SMP Negeri 12 di Moti, keluar dari persoalan krisis guru, bahkan lebih parah lagi dimasa kepemimpinan kali ini, M.Nur.T.Puha masih melakukan praktek-praktek menguntungkan diri sendiri,” ungkap Andilasis

Salah satu contoh, kata dia, bantuan laptop dua unit dan satu unit infocus, hingga saat ini tidak didistribusikan ke sekolah padahal itu masuk inventaris sekolah bukan milik peribadi.

Untuk itu, SMPK mendesak Kadikbud, Ibrahim Muhammad tegas dalam mengambil sikap atas persoalan ini, sebab dikhawatirkan kasus Rusni Radjab kembali akan terjadi, akibat lemahnya sikap Dikbud atas berbagai persoalan di SMP Negeri 12 Ternate di Moti.

“Oleh karena itu kami yang tergabung dalam SMPK Kelurahan Kota Kecamatan Moti menyatakan sikap, mendesak Kadikbud Kota Ternate untuk secepatnya mendistribusikan guru Fisika, Tikom, dan Seni Budaya, di SMP Negeri 12 di Moti. Mendesak Kadikbud agar segera mencabut SK, pengangkatan M.Nur T Puha sesuai janji Kadikbud serta mendesak Kadikbud untuk memangil M.Nur T.Puha agar segera mengembalikan dua leptop dan satu infocus,” koar Andilasis saat membacakan pernyataan sipak SMPK.

Mereka juga mendesak Kadikbud Kota Ternate untuk memberikan proses pemecatan tidak terhormat kepada oknum guru PNS Rusni Radjab karena meningalkan tugas selama 8 bulan sesuai UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 30 Ayat 2 dan Peraturan Pemerintah nomor 53 tentang Pegawai Negeri Sipil. (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT