Home / Berita / Pendidikan

Kepsek SMA 32 Halsel Malas ke Sekolah, 23 Siswa Tidak Siap Ikut UN

19 Maret 2018
ilustrasi

HALSEL, OT - Sedikitnya 23 siswa-siswi SMA Negeri 32 di Samo kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), provinsi Maluku Utara (Malut), tidak siap mengikuti Ujian Nasional (UN) karena hingga saat ini, proses tryout ujian belum dilakukan pihak sekolah.

Selain kesiapan siswa-siswi kelas III SMA Negeri 32 Halsel dalam menghadapi ujian nasional, berbagai persoalan lainnya juga terjadi di sekolah tersebut.

Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, sejak ditetapkan sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) di SMA Negeri 32 Halsel, Aswia H Abdul Muthalib jarang berkantor sehingga berakibat terhambatnya proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Selain jarang berkantor, honor tenaga pengajar juga tidak dibayar Kepsek sejak bulan September tahun lalu, dengan alasan SMA Negeri, tidak memiliki anggaran.

Kepsek juga dinilai tidak transparan dalam mengelola dana BOS serta uang komite sekolah, sebab Kepsek selama ini tidak pernah mempertanggungjawabkan pengelolaan dana BOS, sedangkan untuk pengelolaan uang komite, Kepsek mempercayakan pengelolaannya kepada salah seorang pengusaha yang masih terikat hubungan keluarga dengan Kepsek.

Salah seorang warga desa Samo menyebutkan, sejak ditetapkan sebagai Kepsek pada tahun 2017 hingga saat ini, Kepsek jarang berkantor. "Bahkan honor pengajar atau guru sejak bulan September hingga Desember 2017, belum dibayar," cetus salah seorang tokoh masyarakat desa Samo yang enggan membeberkan identitasnya.

Dia menambahkan, pengelolaan uang komite yang harusnya dikelola oleh lembaga komite yang dibentuk orang tua siswa, saat ini dikelola oleh keluarga Kepsek, padahal yang bersangkutan bukan orang tua siawa di sekolah tersebut.

"Sekolah ini banyak masalah, honor guru belum dibayar, tryout juga belum dilaksanakan padahal ujian sudah dekat, kasihan anak-anak" tambahnya.

Selain itu, berbagai fasilitas sekolah juga tidak lengkap, padahal ada anggaran yang bersumber dari dana BOS dan uang komite yang dikelola. "Karena semua anggaran dikelola oleh Kepsek dan tidak pernah dipertanggungjawabkan," imbuhnya.

Untuk itu, salah satu tokoh masyarakat di desa Samo meminta Dinas Pendidikan provinsi Malut untuk memperhatikan masalah ini, sebab dikhawatirkan para pelajar khususnya siswa kelas III yang akan menghadapi ujian tidak siap.

Sementera itu, sejumlah tenaga pengajar yang ditemui wartawan indotimur.com membenarkan kondisi sekolah SMA 32 Halsel yang ada di desa Samo. "Memang seperti itu kondisinya," kata salah seorang tenaga pengajar yang enggan namanya dipublish.

Dia juga mengaku honor untuk 3 tenaga pengajar di sekolah tersebut belum terbayar sejak September tahun lalu.

Dia juga berharap ada perhatian dari pihak berwenang untuk segera mencari solusi atas masalah yang terjadi di SMA 32 Halsel, sebab dikhawatirkan nasib pelajar di sekolah tersebut tidak menentu.

Terkait ketidakhadiran Kepsek, tenaga pengajar di sekolah itu, enggan berkomentar. "Kalau masalah itu, silahkan langsung ke komite atau orang tua siswa," pungkasnya. (thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT