Home / Berita / Pendidikan

Iskindo Malut Gelar Seminar Nasional

03 Februari 2019

TERNATE, OT - Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Maluku Utara mengadakan Seminar Nasional pada tanggal 1 Februari 2019 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun Ternate dengan tema “Mendorong Percepatan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Daerah di Maluku Utara”.

Dalam rilis yang diterima redaksi indotimur.com, disebutkan, seminar Nasional ini adalah seri ke-5 dari seri seminar yang dilaksanakan sebagai rangkaian Program Eksepdisi Pinisi Bakti Nusa (EPBN), yang mana seminar sebelumnya telah dilaksanaan di Bulukumba, Kendari, Gorontalo,dan Manado yang merupakan titik tolak dan titik singgah ekspedisi kapal Pinisi.

Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya, Andi Rusandi (Direktur Bidang Konservasi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI), Rikoh Manogar (Peneliti P2O LIPI), Rudiyanto (Biodiversity Specialist SEA-USAID), dan Supyan (Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Unkhair).

Seminar yang dibuka oleh Plt. Dekan FPK Sahlan Norau, mewakili Rektor Universitas Khairun itu, turut dihadiri dosen, alumni, dan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan.

Selain itu, hadir juga sejumlah instansi seperti Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara, Kota Ternate,  Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate, Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate, Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong, UPT LIPI Ternate, Karantina Ikan Ternate.

Ketua DPP Iskindo Muh. Zulficar Mochtar dalam sambutannya yang dirilis oleh Ketua Panitia Seminar Nasional Dr. Najamuddin, mengungkapkan, tema yang diangkat dalam seminar ini dilatarbelakangi oleh kondisi objektif Provinsi Maluku Utara yang memiliki potensi biodiversity yang tinggi seperti terumbu karang, ikan karang, padang lamun, mangrove, dan organisme yang berasosiasi di dalamnya.

Namun demikian, potensi kekayaan tersebut terancam dengan masifnya kegiatan pembangunan di darat, adanya praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom dan bius pada beberapa titik di Maluku Utara, dan masih lemahnya aspek pengawasan.

Sementara pada sisi lain, belum ditemukannya format pengelolaan kawasan konservasi perairan daerah yang sejalan dengan strategi optimalisasi pengelolaan perikanan khususnya di WPP 715.

Upaya pengelolaan kawasan konservasi di Maluku Utara masih dalam tahap inisiasi atau pencadangan. Artinya, jalan untuk mencapai penetapan dan pengelolaan kawasan konservasi yang efektif masih panjang.

Oleh karena itu, membutuhkan strategi percepatan, kolaborasi dan sinergi dari semua pihak   baik Pemerintah Daerah, PerguruanTinggi, NGO, progam donor dan partisipasi masyarakat.

Melalui seminar ini diharapkan ditemukan formula dan model baru pengelolaan kawasan konservasi laut daerah Maluku Utara yang berbasis karakteristik local dan bukan copy paste dari konservasi di text book.

Program Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa adalah kegiatan pelayaran mengelilingi Indonesia dengan menggunakan Kapal Pinisi dan melakukan serangkaian kegiatan disetiap dilokasi singgah. Program EPBN merupakan pelayaran dalam rangka memperingati perayaan 74 tahun Indonesia pada tahun 2019.

Program ini akan berlangsung selama 8 bulan yaitu dari tanggal 18 Desember 2018 hingga 17 Agustus 2019, dimana ekspedisi ini akan terbagi dalam 10 trip dengan target 74 titik singgah.

Dalam Program EPBN meliputi beberapa kegiatan yang dilakukan secara pararel yaitu Pelayaran Pinisi, Riset, Kelas Inspirasi dan Joy Sailing, Seminar/FGD, Panggung Maritim, Pemutaran Film, Bakti Lingkungan seperti penanaman mangrove, clean up beach dan Bantuan Masyarakat khususnyan Nelayan.(thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT