Home / Berita / Pendidikan

Fakultas Teknik Unkhair Ternate, Gelar Seminar Nasional

10 Desember 2018
Seminar Nasional Di Aulla Nuku Unkhair Ternate: Oleh Fakultas Teknik

TERNATE, OT - Fakultas Teknik Universitas Khairun (Unkhair) di Ternate, Senin (10/12/2018) melaksanakan Seminar Nasional Teknik (Sintek) di aula Nuku Kampus I Kelurahan Akehuda Kecanatan Ternate Utara, Kota Ternate Provinsi Maluku Utara (Malut).

Ketua panitia Dr Nurmayasa Marsaoly, kepada indotimur.com Senin (10/12/2018) mengatakan, seminar yang mengusung tema"Migitasi Bencana Untuk Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil" itu, merupakan program nasional yang diagendakan setiap tahun sejak 2016.

"Jadi agenda seminar nasional keteknikan ini, sudah dilakukan tiga kali mulai dari tahun 2016, 2017 sampai 2018, kegiatan tadi dibuka secara resmi oleh Rektor Unkhair Ternate  Husen Alting dan dihadiri oleh Dekan Dekan di ruang lingkup Program Studi Teknik, tamu undangan dari beberapa universitas terluar, serta ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Unkhair Ternate," kata Nurmayasa.

Kata dia, dalam seminar tersebut, pihaknya menghadirkan dua narasumber utama yakni Berton Panjaitan, Kepala Subdit Pencegahan Badan Nasional Penangulangan Bencana Nasional (BNPB) Pusat dan Wiwandari Handayani, Deputi Perencanan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) Deputi Tim Ketahanan Kota Semarang serta enam pemakala tamu. 

Dalam pemaparannya, Wiwandari Handayani menjelaskan, terkait dengan program kota tanguh  menghadapi bencana, ada dua hal diantaranya bencana pesisir dan gunung meletus.

"Untuk mengantisipasi persoalan kebencanan tentunya harus butuh kesiapan dari elemen elemen masyarakat, dan beberapa institusi lembaga, yang harus sinergi menyatukan hubungan kerja sama," kata Wiwandari.

Menurutnya melalui sosialisasi, masyarakat butuh pendampingan dari pemangku kebijakan, Kepala Daerah sehingga ada kesan perhatian dalam memberikan kontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat. 

"Analogi sederhana bencana itu bukan hanya interfensi alam namun bencana itu juga dibuat oleh manusia, sehingga melalui sosialisasi penertiban pembersihan lingkungan dan jalur evakuasi agar masyarakat memiliki kesiapan dalam mengantisipasi bencana itu terjadi," ungkapnya.

Sementara itu,  Berton Penjaitan, dalam paparan materinya mengatakan, dalam mitigasi, terdapat dua jenis diantaranya mitigasi struktural dan non struktural. 

"Kalau struktural itu lebih mengacu pada proses konstruksi pembuatan pembangunan misalkan jembatan itu dibagun sedemikian rupa, gedung gedung yang dibangun harus memiliki landasan yang kuat. Yang kita tidak sadari adalah mitigasi non struktural tentunya berhubungan dengan kebijakan Pemerintah bagaimana dengan pelaksanan simulasi sosialisasi dan pendidikan di kalangan masyarakat," kata Berton. (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT