Home / Berita / Pendidikan

Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Dua Mahasiswa Unkhair, Oknum Dosen Meminta Maaf

19 Desember 2018
Safrudin Abdulrahman

 

TERNATE, OT - Ketua Program Studi (Prodi) Antropologi Unkhair Ternate, Safrudin Abdurahman, mengklaim oknum dosen berinisial YY yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap dua mahasiswa Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Unkhair Ternate, telah menyampaikan permintaan maaf kepada dua mahasiswa bersangkutan.

Safrudin mengaku, dosen YY telah mengunjungi Program Studi (Prodi)  Antropologi, dan melakukan permintaan maaf atas kesalahan tindakan kekerasan yang dilakukan YY terhadap kedua orang mahasiswa.

"Beliau sampaikan di hadapan saya selaku Ketua Prodi Antropologi, kemudian ketua Prodi Ilmu Sejarah, Wakil Dekan III, yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf sehingga, saya selaku Prodi Antropologi bertemu dengan mahasiswa Antropologi semester I,  dan menyampaikan pesan permohonan dan permintaan maaf oleh dosen YY, terhadap mahasiswa yang bersangkutan dan itu mereka sudah ikhlas dan saling meminta maaf," jelas Safrudin.

Dia menyatakan, pada intinya, baik mahasiswa Antropologi semester I,  dan dosen YY, sudah saling memaafkan, "tinggal beliau melanjutkan kuliah tiga kali pertemuan lagi dan persoalan ini sudah selesai tidak ada lagi simpang siur antara dosen YY dan kedua mahasiswa bersangkutan" ungkapnya.

Terkait tuntutan mahasiswa untuk memutasikan dosen bersangkutan, Safrudin Abdurahman, mengaku, berdasarkan hasil rapat unsur pimpinan, pihaknya tetap merespon dan mengakomodir tuntutan mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah dan Prodi Antropologi terhadap oknum dosen yang diduga melakukan tindakan kekerasan.

Kata dia, berdasarkan hasil keputusan unsur pimpinan, dosen bersangkutan (YY-red) tetap dikeluarkan dari mata kuliah Pendidikan Pancasila, hanya saja, untuk sementara waktu, yang bersangkutan diberi kesempatan untuk menyelesaikan pertemuan kuliah.

"Mengingat pertemuan mata kuliah tinggal tiga kali pertemuan jadi beliau diberi izin untuk menyelesaikan pertemuan tersebut di semester ini," terang Kaprodi.

Hal ini dilakukan agar mahasiswa semester I, khususnya Prodi Antropologi dan Prodi Ilmu Sejarah tidak merasa dirugikan secara pemberian nilai oleh dosen bersangkutan, "pasca semester ini berakhir baru kami mengeluarkan dosen bersangkutan dari mata kuliah Pendidikan Pancasila," tukas Safrudin. 

Menurutnya, persoalan pemberian nilai di mata kuliah Pendidikan Pancasila itu hak progratif dosen bersangkutan karena dia memiliki kewenangan dan menentukan atas pemberian nilai kepada mahasiswa.

Safrudin juga mengklarifikasi pernyataan dosen YY yang menyebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya itu watak dan perilakunya sanggat keras. "Saya selaku Ketua Prodi Antropologi meminta klarisifikasi atas stetmen dosen YY di media terkait dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya itu watak dan perilakunya sanggat keras, bahasa itu kami tidak pernah keluarkan di dosen YY," tegasnya.

Dia menilai, YY hanya melakukan perlindungan diri. "Jadi saya meminta kepada BEM Fakultas Ilmu Budaya Unkhair Ternate, memangil dosen YY kemudian memintai keterangan terkait stetmen beliau di media," tegas Safrudin seraya meminta YY untuk segera mengklarifikasi di media bersangkutan, sebab pernyataan ini merupakan persoalan pencitraan dan nama baik Fakultas.

"Saya selaku Ketua Prodi Antropologi Unkhair Ternate,  berharap dengan adanya kejadian ini semoga kita menyadari dan bagi dosen dan mahasiswa lebih menataati ketentuan, aturan, mekanisme, prosedur kuliah sehingga kedepan hal-hal seperti ini jangan terulang kembali," tutup Safrudin. (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT