Home / Opini

CATATAN DARI GIANYAR, BALI

18 April 2017
(Our History Begins Here: Wallace Line & Letter from Ternate Oleh: Rinto Taib (Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Ternate) Diantara peserta pameran expo di arena Lapangan Astina Gianyar Bali, Stand Expo Dinas Pariwisata Kota Ternate termasuk yang paling ramai dikunjungi para pengunjung. Tentu ada alasannya, ya. Alasannya adalah selain daerah ini merupakan sebuah kota Rempah yang pernah berjaya dimasa lalu "bandar" jalur rempah dunia, juga karena sosok seorang A.R. Wallace yang dijadikan sebagai isyu dan tema utama pameran. A.R Wallace, tokoh yang mendunia setelah menulis sebuah makalah dan surat yang dikirimkan kepada sahabatnya yang lebih dahulu populer pada masanya, tak lain dan tak bukan dia adalah Charles Darwin. Dalam pengembaraannya di bumi Nusantara (Indonesia), banyak yang ditemukan serta dialami dan kemudian menginspirasinya untuk menemukan akar-akar akademis sebuah teori ilmu pengetahuan meskipun dirinya sendiri bukanlah seorang ilmuan. Dalam berbagai catatannya tertulis jelas nama tempat atau daerah yang pernah dijelajahi serta apa yang dialami atau ditemukannya, diantaranya beberapa daerah di Papua, Maluku, Borneo, Sulawesi, Bali dan masih banyak daerah lainnya di Indonesia. Dalam buku catatan dan surat-suratnya, dapat kita temukan berbagai penjelasan terkait karakteristik dan keunikan dari keanekaragaman sejumlah spesies flora dan fauna, misalnya Paradisea rubra, yang merupakan satu-satunya spesies yang mendiami Waigeo (raja ampat Papua) dan juga menjadi keunikan dari kawasan sekitar pulau tersebut. Selama melakukan studinya atas keanekaragaman flora-fauna tersebut, Wallace harus menghabiskan waktunya selama delapan tahun di Indonesia yang kemudian menginspirasikan sahabatnya Charles Darwin untuk menemukan sebuah jawaban yang bertahun-tahun dicarinya yakni bagaimana proses seleksi alam mempertahankan suatu spesies di dunia sekaligus menghindarkannya dari kepunahan. Idenya tersebut bukanlah sebuah ide yang terlintas begitu saja melainkan apa yang dialaminya sendiri ketika terserang penyakit Malaria semasa menetap di Ternate selama empat tahun dari total delapan tahun masa huninya di Indonesia. Ide inilah yang tertuang dalam makalah Wallace dengan judul On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the Original Type, yang disertakan bersama sebuah surat yang ditulis dari sebuah kota Rempah, Ternate yang dikemudian lebih dikenal sebagai Letter from Ternate. Dan, dari Ternatelah Wallace menginsprasi Darwin melalui makalah dan suratnya tersebut sehingga lahirlah teori evolusi Darwin yang sangat terkenal itu. Wallace juga menciptakan sebuah garis imajiner sebagai batas pemisah fauna dan di kenal sebagai Garis Wallacea. Pertanyaan besarnya, mampukah kita melanjutkan semangat keilmuan Wallace untuk terus menggali sumber ilmu pengetahuan dimasing-masing kota Pusaka Indonesia? Selamat melaksanakan Rakernas JKPI -VI semoga "berdampak" untuk menjadikan Indonesia menjadi kota Pusaka sekaligus sebagai episentrum ilmu pengetahuan dunia yang pernah dilakukan Wallace maupun tokoh lain sebelum dirinya. Inilah warisan masa lalu dan apa yang akan kita lakukan kini untuk generasi dan masa depan INDONESIA. Semoga(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT