Home / Nusantara

Panitia Popda Malut Diduga Lakukan Pungli Pada Siswa Yang Ikut Menari

29 April 2018
Ilustrasi

TERNATE, OT- Panitia Pelaksana Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) ke IX tingkat Provinsi Maluku Utara (Malut), diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap siswa-siawi yang menari disaat acara pembukaan, Senin (30/4/2017) besok.

Salah satu orangtua peserta menari kepada indotimur.com yang meminta namanya jangan dipublis mengatakan, panitia Popda Provinsi Malut yang telah mengunakan jasa anak-anak untuk menari di acara pembukaan tapi kembali dipungut.

"Panitia tanggung pakaian penari, tapi beberapa perlengkapan dibebankan pada siswa. Inikan aneh, dari sekolah saja buat kegiatan satu persen pun tidak pungut, masa pemerintah provinsi pungut," ungkapnya.

Kata dia, jika tidak ada anggaran jangan buat kegiatan ceremony yang besar. "Kalau tidak ada anggaran buat saja yang kecil, yang terpenting kegiatan itu bisa sukses. Lagian penari itu tampil di acara ceremony," terangnya.

Meskipun, kata dia, perlengkapan yang dibebankan pada siswa-siswi yang ikut menari hanya Rp 1.000, tapi haram hukumnya panitia pungut. "Anehnya, besok acara baru hari ini disampaikan. Memangnya yang ikut menari itu anak orang kaya seperti panitia," ujar dia dengan nada kesal.

Parahnya lagi, panitia mengancam anak-anak. "Jangan beranggapan SMA itu di bawah Pemprov lalu seenaknya pungut atau ancam. Pemprov yang harus kasih uang ke siswa bukan Pemprov balik menyusahkan siawa-siswi. Coba saya lihat dan dengar langsung anak saya diancam," tegas dia.

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Malut, Adnan Alim ketika dikonfirmasi menyampaikan, dirinya tidak tahu jika panitia melakukan pungutan terhadap penari yang tampil pada pembukaan Popda ke IX.

"Saya tidak mengetahui, Soal pungutan yang dilakukan oleh panitia," singkatnya.

Dia mengaku, pelaksana Popda ke IX, tentunya Pemprov telah menganggarkan melalui  APBD 2018 senilai Rp 2 miliar. "Anggaran tersebut sangat cukup, untuk  semua Cabang Olahraga (Cabor),"katanya.(al)


Reporter: Alfajri A. Rahman

BERITA TERKAIT