Home / Nusantara

Masuk Tim Perumus di Munas PMI, dr Arend Usulkan Empat Poin Penting

19 Desember 2019
Suasana Munas PMI

TOBELO, OT- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), dr Arend L Mapanawang masuk dalam Tim perumus pada Musyawarah Nasional (Munas) PMI ke XXI tahun 2019 yang dilaksanakan di Hotel Milennium Jakarta, beberapa waktu lalu.

Arend mengatakan, empat poin yang di usulkan diantaranya publikasi tiga bulan sekali, pembuatan jurnal PMI, pembangunan lembaga riset dan percepatan pembangunan pabrik kantong darah.

"Hal ini dalam tahapan penyempurnaan baik secara organisasi terstruktur, karena kehadiran palang merah Indonesia guna mengikuti perkembangan industri 4.0 yang lagi mendunia," jelas Arend kepada para awak media, Kamis (19/12/2019).

Menurutnya, berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 2018 dan Keppres Nomor 7 tahun 2019, sudah jelas peruntukannya visi-misi untuk masyarakat. Terkait dengan transfusi donor darah, maka sekarang ini perlu diseragamkan berhubungan dengan kepalangmerahan dibawah satu komando PMI.

Jadi peran pemerintah daerah Provinsi maupun Kabupaten harus sudah mampu melihat ini," tandasnya.

Kata Arend, kehadiran PMI di Kabupaten/Kota atau Provinsi untuk melayani masyarakat, sehingga dalam peningkatan pelayanan, Bupati, Walikota dan Gubernur yang punya masyarakat.

"Kami mengharapkan perhatian khusus dalam hal pertolongan dengan donor darah, kemudian kita dapat banyak relawan dan masyarakat memahami tentang kepalangmerahan wajib mengetahui golongan darah," tuturnya.

Selain itu, PMI Halut bakal turun ke tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan SMA, untuk mendorong edukasi serta pemeriksaan golongan darah. "Hal-hal seperti untuk memberikan konsekuensi tentang pembiayaan dalam melakukan edukasi harus ada akomodasi transportasi, nah ini perlu diatur semua," cetusnya.

Berdasarkan hasil Munas PMI di Jakarta katanya, diminta PMI harus mandiri. Seperti PMI Pusat yang ada di Bogor salah satu telah membangun rumah sakit yang sudah lengkap/paripurna dan PMI Solo sudah mengembangkan klinik, mengembangkan minimarket, apartemen dan jenis usaha lainnya.

"Bahkan Rumah Sakit PMI Bogor bakal menjadi rumah sakit rujukan. Sementara daerah-daerah lain diharapkan mampu menyesuaikan diri, termasuk Kabupaten Halmahera Utara. Nanti kita melihat perkembangan pengembangan bidang bidang usaha untuk menunjang operasional kedepan," jelas Arend yang juga selaku Ketua STIKMAH Tobelo ini.

Apalagi dari hasil keputusan Munas, Arend juga masuk dalam tim perumus, bahwa kompetensi seorang tenaga transfusi darah atau di unit donor darah minimal memiliki D3 transfusi darah, sementara yang ada sekarang ini baru ada D1. 

"Untuk memenuhi ketentuan kompetensi dalam bidang pelayanan kesehatan, jadi ada standarisasi, makanya kami juga sesuaikan dengan kurikulum nasional, kemudian sertifikasi yang ada di PMI untuk kompetensi kompetensi tentang ketenagaan kepalangmerahan," tutup Arend. (PN

 (red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT