Home / Nusantara

Bupati Sekadau dan Anggota DPRD Imbau Masyarakat Jangan Sebarkan Hoax dan Hate Speech

28 November 2018
Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Markus.

SEKADAU KALBAR, OT - Perkembangan teknologi yang begitu pesat harus disikapi dengan bijak oleh masyarakat. Penyebaran berita bohong atau hoax, hate speech dan kalimat dengan nada-nada provokasi di media sosial harusnya dihindari masyarakat. Hal ini untuk mencegah terjadinya perpecahan dimasyarakat.

Bupati Sekadau, Rupinus meminta masyarakat khususnya di Kabupaten Sekadau menggunakan media sosial dengan bijak. Ia meminta, jangan ada postingan yang mengarah pada ujaran kebencian atau hate speech dan hoax.

“Jangan sampai ada di Sekadau. Kita malu, karena dianggap tidak bisa membina mereka (masyarakat, red),” ujar Rupinus, Selasa (27/11).

Ia meminta masyarakat menyikapi kemajuan teknologi dengan bijak. Sudah banyak kasus yang dibawa ke ranah hukum lantaran pengguna media sosial menyebarkan hoax dan hate speech.

“Kalau ada hal-hal yang mencurigakan segera koordinasi dengan pihak keamanan. Jangan main hakim sendiri. Setiap informasi yang didapat sebaiknya divalidasi lagi,” pintanya.

Hal senada juga diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Markus. Menurutnya, saat berita hoax begitu masif dimedia sosial. Untuk itu, kata dia, pengguna media sosial harus bijak dalam menerima setiap informasi.

“Cross check dulu setiap informasi yang didapat. Benar tidaknya? Jangan langsung ditelan mentah-mentah, kemudian langsung share berita yang belum jelas kebenarannya,” pesannya.

Politisi Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan, kasus yang telah terjadi harusnya menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak dengan mudah menyebarkan berita bohong.

Apalagi, kata dia, jelang pemilu 2019. Ia berharap, persatuan dan kesatuan masyarakat yang sudah berjalan dengan baik itu selalu terjaga. Selain itu, ia juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang belum jelas kebenarannya.

“Pengguna smart phone harus lebih smartdari phone-nya. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif, tanpa harus menyebarkan berita bohong dan kebencian,” pungkasnya.(red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT