Home / Berita / Nasional

Tatap Muka Bersama Ratusan Pelajar Kapolres Sampaikan Pesan Kamtibmas

11 Desember 2018
AKBP Anggon Salazar Tarmizi, Kapolres Sekadau

SEKADAU KALBAR, OT - Kapolres Sekadau, AKBP Anggon Salazar Tarmizi bertatap muka dengan ratusan pelajar SMK Negeri 1 Sekadau, Selasa (11/12). Tatap muka yang dilakukan itu sekaligus menyampaikan pesan kamtibmas kepada para pelajar.

AKBP Anggon Salazar Tarmizi, Kapolres Sekadau menuturkan, kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sekadau mengalami peningkatan. Kendati tak menyebut secara rinci, ia menambahkan 25 persen kecelakaan tersebut pada remaja.

“Ini menunjukan betapa pentingnya menjaga keselamatan diri dalam berlalu lintas. Ketahui aturan-aturan berkendara yang benar. Tentunya, memenuhi standar kelengkapan dalam menggunakan kendaraan bermotor,” ujar Anggon.

Selain itu, Anggon juga mengingatkan pelajar untuk bersikap bijak dalam menyaring berita-berita serta postingan di media sosial. Baik itu, bersifat politik, menyangkut isu-isu sensitif lainnya seperti suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

“Jangan sampai para pelajar tersangkut masalah hukum karena postingan di media sosial. Apalagi sudah ada Undnag-Undang ITE,” ucapnya.

Ia juga mengajak pelajar proaktif mengindari narkoba. Narkoba telah menyebar dikalangan generasi muda di Indonesia. Untuk itu, Anggon meminta para pelajar menjauhi barang haram tersebut.

“Jangan pernah coba-coba. Karena, narkoba akan merusak moral bangsa,” katanya.

Ia mengatakan, manusia cerdas tidak akan lebih sukses daripada yang bekerja keras. Pada kesempatan itu, Anggon mengatakan, Polres Sekadau akan membina siswa-siswi kelas XII yang ingin masuk menjadi anggota Polri.

“Jangan pernah khawatir mengenai berhasil tidaknya dimasa depan. Kerena, kesuksesan kitalah yang menentukan,” tuturnya.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Sekadau, IPTU Masdar menambahkan, narkoba sangat rentan dikalangan pelajar. Ia mengatakan, beberapa kasus narkoba yang ditangani Polres Sekadau menyeret pelajar sebagai korbannya. “Bahkan, ada pelajar yang menjadi kurir,” ungkapnya.

Masdar mengatakan, radikalisme juga menjadi isu yang sangat krusial di Indonesia. Kemajemukan yang ada di Indonesia disalahartikan oleh oknum-oknum tertentu dalam memahami ajaran maupun ideologi tertentu.

“Radikalisme membawa pada tindakan terorisme yang sempat terjadi di Indonesia. Tindakan itu tidak bisa dibenarkan. Apalagi, menciptakan keresahan dan ancaman kepada masyarakat,” pungkasnya.(red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT