TERNATE, OT - BMKG Stasiun Geofisika Ternate merilis, gempabumi berkekuatan 6,3 SR yang terjadi pada Minggu (24/3/2019) pukul.13:37 waktu di Ternate, tidak berpotensi tsunami.

Dalam rilisnya BMKG menulis, gempabumi tektonik berkekuatan magnetudo 6,3 SR yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi Mw 6,1 itu, berpusat pada koordinat 1,71 LU dan 126,36 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 133 km arah timur Kota Bitung, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 46 km

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangannya menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi Menengah akibat aktivitas Subduksi.

"Patut disyukuri bahwa meskipun pusat gempa berada di laut, gempabumi ini kekuatannya tidak cukup besar sehingga tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG dalam rilisnya.

Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Mayau IV MMI, Jailolo, Weda ,Ternate III MMI, Manado, Tondano, Bitung III -IV MMI, Tahuna, Siau, Tagulandang ,Bolaang Uki II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 13.47 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat, BMKG menghimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id)," tulis BMKG dalam rilisnya.(thy)