Home / Indomalut / Halut

Siswa Baru Dapat Wawasan Kebangsaan Dari TNI

18 Juli 2018

TOBELO,OT- Komando Distrik Militer  1508/Tobelo terus mengintensifkan kegiatan pembekalan pemahaman Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada para peserta didik baru dalam masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi siswa siswi baru tahun ajaran 2018/2019.

Hal ini seperti yang dilakukan di SMP Kristen Tobelo desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Selasa (17/07/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf Robi Manuel,S. Sos, Kepala Sekolah SMP Kristen Tobelo Bpk. Nelson Manihing, para Guru SMP Kristen Tobelo, para Pengurus Osis SMP Kristen Tobelo, siswa siswi baru SMP Kristen Tobelo.

Dalam materinya Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf Robi Manuel mengatakan, sebelum Indonesia Merdeka di perhadapkan dengan perang kedaerahan selama 300 Tahun yang di mana para pendahulu kita berjuang untuk merebut kemerdekaan.

"Setelah 300 Tahun berjuang di daerah hasilnya belum membuahkan hasil, maka Tanggal 20 Mei 1908 lahirlah kebangkitan Nasional yg di prakarsai oleh perwakilan pemuda dari daerah2, Setelah 20 Tahun sejak  kebangkitan Nasional maka lahirlah Sumpah Pemuda  tanggal 28 Oktober 1928, Rentan waktu 17 Tahun lahirlah Proklamasi 17 Agustus 1945," ungkapnya. 

"Mewujudkan Persatuan satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, Nasionalisme, Kebersamaan dan rasa ingin merdeka sehingga timbulah tekad untuk Merdeka dengan semboyan 'Merdeka atau Mati'. Merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi dan sejarah Kemerdekaan RI dimana Rakyat Indonesia mempersenjatai dirinya sendiri sehingga Indonesia Merdeka," tegasnya. 

Lebih lanjut Kasdim 1508/Tobelo mengatakan, masalah etika dan sopan santun banyak yang sudah melupakannya maka itu di harapkan kepada siswa siswi baru agar tidak melupakan etika dan sopan santun, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal para siswa sekalian.

"Di zaman reformasi ini agar para siswa tidak terlibat dengan tawuran pelajar serta tidak terjemus dalam Narkoba dan Miras dimana merusak masa depan serta di perhadapkan dengan hukum bagi siswa," harapnya. 

"Sekarang ini bangsa Indonesia diperhadapkan dengan perang modern dengan cara Adu domba yang dapat menimbulkan kekacauan/kekerasan. Permasalahan yang terjadi saat ini yaitu kurang mengetahui dan memahami sejarah bangsa, hilangnya jati diri dan nilai-nilai Nasionalisme, muncul primor dialisme sempit dan ego sektoral serta degradasi moral," katanya. 

Mengakhiri materinya Kasdim mengatakan, makna persatuan dan kesatuan yaitu tidak terpecah-pecah tetap utuh, bersatunya macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh, secara geografi dari sabang sampai merauke dan arti luas seluruh rakyat sebasib dan sepenanggungan di wilayah tersebut.

"Para siswa harus mengetahui dan paham sejarah bangsa, mengembalikan jati diri dan rasa nasionalisme, meningkatkan etika dan sopan santun," harapnya. (WYU - 1508).(red)


Reporter: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT