Home / Indomalut / Haltim

Tidak Diakomodir, Honorer K2 Haltim Gelar Aksi

24 September 2018

MABA,OT- Puluhan Honorer Kategori Dua (K2) yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Kategori Dua (FPHK2) menggelar aksi didepan Kantor Bupati Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Senin (24/09/2018).

Dalam aksi tersebut mereka menilai Badan Kepegawaian Daerah Haltim melakukan kesalahan dengan tidak mengawal data K2 di Kemenpan RB. "Ini adalah Kesalahan BKD memasukkan Data Berkas K2 Haltim ke Kemenpan RB, namun tidak mengawal," kata Dino S Malik dalam orasinya selaku Sekretaris FPHK2 Haltim. 

Menurut Dino, kesalahan BKD ini harus dievaluasi oleh Plt Bupati Muh Din selaku Pimpinan dinegeri ini. "Kepala BKD selaku putera daerah tidak layak menjadi Kepala BKD maka kami minta segera dievaluasi dan dicopot," ujar Dino.

FPHK2 Haltim juga mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur untuk berkonultasi kembali dengan Kementrian Pendayagunaan dan Aparatur Sipil Negara Serta Revormasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk mengakomodir tenaga Honorer K2 Haltim menjadi CPNS. "Kami minta agar pemda segera konsultasi," desak Dino.

Kata dia, sebanyak 318 Honer K2 di Haltim harus diangkat menjadi ASN Haltim tanpa melalui seleksi tes. Hal ini sesuai dengan pertimbangan masa pengabdian yang selama ini mereka bertugas.

Terpisah, Asisten II Bidang Administrasi Setda Haltim, Amari H Anas mengaku, pada saat rapat bersama yang dilaksanakan di Jakarta, seluruh daerah menginginkan hal yang sama yakni Honorer K2 harus diangkat. "Jadi apa yang teman-teman tuntut ini kita sudah perjuangkan di Jakarta," aku Amari.

Sementara Sekretaris BKPSDA Wahab Kiye mebambahkan, 318 K2 Haltim telah diajukan kepada Kemenpan-RB dan itu BKD tetap memperjuangkan nasib K2. "Data K2 itu sudah terakomodir di Kemempan RB. Makanya kami tetap berjuang," tambah Wahab.

Lanjut dia, selain itu BKD Haltim bergandeng tangan dengan DPRD Haltim ke Jakarta dalam rangka memperjuangkan masalah ini. "Jadi kami tetap perjuangkan dan akan kami sampaikan kepada Plt," ujarnya.(dx)


Reporter: Rudi Mochtar

BERITA TERKAIT