Home / Indomalut / Haltim

PT. Antam Diduga Bohongi Warga, Areal Pertambangan Diboikot

15 Juli 2018
Areal pertambangan PT Antam yang diboikot

MABA,OT- Warga Desa Sangaji Kecamatan Kota Maba Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Maluku Utara (Malut), Sabtu (14/07/2018) akhir pekan kemari memboikot aktivitas pertambangan PT. Aneka Tambang (Antam) di areal Mornopo.

Salah satu warga yang juga pemilik lahan, Ahad Salim mengaku, sejak 1997 silam hingga 2018 pihak perusahan tidak menyelesaikan lahan mereka yang digunakan untuk aktifitas produksi.

"Ini kebun kami, dipakai perusahan sejak tahu  1997, samapai sekarang tidak ada ganti rugi, padahal ini lahan perkebunan orangtua kami sudah digusur habis dan hanya menyisahkan 3 pohon kelapa saja," kata Ahad.

Kata dia, pihaknya sudah berulangkali meminta pertanggung jawaban PT Antam agar lahan tersebut diselesaikan, tapi pihak perusahan menunda-nunda waktu pembayaran dan hingga kini tidak diselesaikan.

"Jadi langkah yang kami lakukan adalah memboikot. Karena ini lahan kami, dan kami punya hak untuk menuntut pertangunghawaban dari perusahan, apalagi sudah di gunakan sangat lama," kata Ahad.

Mengetahui adanya pemoikotan,  pihak perusahan yang di dampingi kepala desa Soasangaji, Hi Ismail Marsaoly dan dua anggota polisi, langsung mendatangi pemilik lahan di lokasi guna melakukan negosiasi untuk penyelsaian. 

Sayangnya, penyelesaian di lokasi tidak juga selsai kemudian dilanjutkan di rumah Ahad. Hasilnya, PT Antam berjanji akan menyelesaiakan hak-hak pemilik lahan. "Hari senin kita sama-sama ke lokasi dan melakukan pengukuran, jika sudah tuntas kita tidak akan lama-lama untuk menyelesaikan," kata salah satu Karyawan PT Antam.

Meskipun telah disepakati akan diselesaikan, pemilik lahan bersikeras untuk tidak membuka palang sebelum proses penyelesaian selesai.

"Kita mau semuanya tuntas baru kita bisa buka palang, jangan sampai hanya janji dan janji saja," tambah Kamis salah satu pemilik lahan.(dx)


Reporter: Rudi Mochtar

BERITA TERKAIT