Home / Pariwisata / Event

Sambut Hari Kopi Se-Dunia, BI Perwakilan Malut dan InsKoTer Gelar Festival Kopi Kieraha

01 Oktober 2018
Suasana Jalanya Dialog Bacarita Kopi

TERNATE,  OT  - Dalam rangka menyambut Hari Kopi se-Dunia, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara (Malut) dan Institut Kopi Ternate (InsKoTer) melaksankan festival Kopi Kieraha, di Landmark Kota Ternate, Senin (1/10/2018).

Rangkaian acara dalan festival itu, diantaranya expo kopi, lomba racik kopi, bacarita (diskusi) kopi Malut dan dan pentas kolaborasi.

Pada acara diskusi kopi Malut dengan tema “Kopi; Komoditas 8: Komunikasi" membahas peluang ekonoml kopi dan peran kedai kopi dalam akulturasi nilai sosial sekaligus mendorong jiwa entyerrprenur kaum muda melalui kopi.

Sementara diacara pentas kolaborasi, menampilkan musisi asal Ternate, trio Barista Ternate dan penenun Puta Dino Tidore beratraksi dalam 1 irama untuk memberi makna bahwa di balik kopi sesungguhnya ada nilai-nilai tersembunyi.

Kepala Perwakilan Bank indonesia (BI) Malut, Dwi Tugas Waluyanto kepada indotimur.com mengatakan, kopi merupakan komuditi sehingga kedepan di di Maluku Utara bisa dikembangkan.

Kata Dwi, di provinsi Malut jika lihat dari 10 kabupaten/kota, hampir semua daerah punya kopi dan pasarnya sangat luas tidak hanya keluar karena pengemar kopi sangat banyak.

"Saat ini wisatawan dalam negeri maupum wisatawan asing datang ke daerah pasti mencari kopi dan kain lokal, maka kedepan akan dikembangkan karena kopi akan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru di Malut. 

Lanjut Dwi, pasar kopi saat ini sangat jelas dan luas maka kedepan pengembagan budidaya kopi akan dilakukan dengan benar bagi petani untuk bisa menambah penghasilan. "Kedepan kopi di Malut bisa dikembangkan sehingga bisa diekspor dengan harga yang benar agar mensejahterakan masyarakat," jelasnya. 

Dwi menambahkan, kepedulian masyarakat terhadap kopi dapat ditingkatkan maka BI akan melihat dari hulu ke hilir, yakni dilihat dari penanamannya hingga produksi.

"Saat ini BI telah kirim 10 petani ke pusat industri penelitian kopi di Jember, semoga jika mereka kembali bisa dapat menyalurkan ilmunya kepada petani yang lain," harapnya.

Selain itu, ada barista yang dikirim ke Bali akgr bisa belajar dari industri kopi di Bali dan kedepan akan terus didorong para petani sehingga menanam kopi dengan cara yang benar.

Sementara Ketua Panitia Herman Usman menambahkan, kegiatan ini memiliki bagian penting untuk mendorong kehadiran kopi karena bisa membuka ruang relasi sosial yang lebih kuat, sehingga dengan kopi  dapat membangun komunikasi sesama warga penikmat kopi.

Selain itu, penggiat kopi untuk bisa menampilkan kreasi yang mereka miliki, seperti halnya kopi dabe dari Tidore, yang merupakan minuman khas kesultanan, kopi biru dari  Ternate, kopi tungu dari Bacan dan kopi guraka dari Jailolo. 

"Minimal dengan kopi, dari aspek ekonomi mungkin bisa meningkatkan kemampuan masyarakat bahwa kopi bisa menjadi bagian yang penting untuk meningkatkan ekonomi rakyat," ujarnya.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT