TERNATE, OT - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Provinsi Maluku Utara bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut), berencana membangun perusahan besar minyak kelapa pada Maret 2019 mendatang.

Ketua DPD Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia Malut, Sayuti A. Karim, kepada wartawan termasuk indotimur.com mengatakan untuk persoalan kopra pada 24 November 2018 dari harga dua ribu rupiah, diperjuangkan hingga ke Surabaya dan sudah naik empat ribu rupiah.

Sayuti menuturkan, pada 12 Desember lalu, pihaknya bersama pengusaha dari India sudah melakukan survei dan akan dibangun perusahan besar minyak kelapa di wilayah Halmahera Utara (Halut) Provinsi Maluku Utara pada bulan Maret 2019 mendatang.

"Pembangunan perusahan minyak kelapa ini akan bisa menampung kapasitas tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang," ujarnya.

"Untuk langkah awal ini sudah dipastikan bulan Maret, tapi diakhir bulan Februari ini untuk mencoba membeli buah kelapa dalam bentuk buah di seluruh central kelapa yang ada di daerah Malut," tambahnya.

Dia memastikan, pengelolaan perusahaan ini bukan hanya kopra, namun pengelolaan turunan kelapa, yang lain mulai dari sabut kelapa, air kelapa, tampurung dimanfaatkan semuanya di perusahaan yang akan di bangun ini.

"Untuk itu akan dilakukan pertemuan bersama pada 24 Januari mendatang bersama pengusaha, investor, Gubernur dan instansi yang terkait untuk membahas hal ini, sehingga kedepan petani kopra di Malut bisa terbantu," tutupnya. (ian)