Home / Nusantara

Pemkab Sekadau Sidak Pasar Tradisional dan Toko Modern

06 Juni 2018
Inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan Pemkab Sekadau, Selasa (5/6) pagi. Sidak yang dilakukan di pasar tradisional maupun modern yang ada di Pasar Sekadau, Kecamatan Sekadau Hilir. Sidak yang dilakukan tim gabungan Pemkab Sekadau dan kepolisian itu untuk mengecek harga dan kebutuhan barang yang ada di pasar.

SEKADAU, OT - Bambang Dermawan, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan menuturkan, sidak yang dilakukan tersebut untuk mengecek harga dan kebutuhan barang dalam rangka hari raya idul fitri 1439 hijriah. Bambang menjelaskan, dari sidak tersebut secara umum ketersediaan barang mencukupi.

“Hanya ada beberapa komoditi barang yang mengalami kenaikan, seperti kentang. Telur agak tinggi, biasanya Rp1500 per butir sekarang Rp2 ribu per butir,” ujarnya usai sidak.

Harga barang-barang yang mengalami kenaikan tersebut diprediksi tidak berubah banyak. Ia berharap, hingga menjelang hari raya nantinya harga dan ketersediaan barang tetap stabil.

“Hasil sidak tadi di pasar tradisional ada beberapa produk kalengan yang sudah tidak layak jual, seperti kadaluarsa dan kemasan yang rusak atau penyok dan lain sebagainya,” ucapnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sekadau, Sabas mengimbau masyarakat terutama konsumen untuk teliti dalam memilih produk yang dibeli. Ia mengungkapkan, hasil sidak dari tokomodern ditemukan sejumlah barang yang tidak layak edar seperti kemasannya rusak dan mendekati kadaluarsa.

“Kepada konsumen yang berbelanja, pertama produk yang dilihat itu expired, kemasan juga harus diperhatikan sebelum membeli suatu produk,” imbaunya.

Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Sekadau, IPDA Triyono menuturkan, pihaknya juga ikut memastikan harga barang stabil dan stok mencukupi. Ia mengatakan, bila ditemukan barang-barang tidak layak edar akan ditindak sesuai prosedur yang ada.

“Hasil sidak ditemukan ada kerusakan barang dan lain sebagainya. Masih bisa ditolerir dan pedagang diberikan teguran lisan,” ungkapnya.

Triyono mengatakan, pihaknya juga memantau ada tidaknya barang-barang dari luar negeri yang beredar dari pasaran. Hasilnya, kata dia, sementara tidak ditemukan adanya barang-barang dari luar negeri.

“Kami berharap tidak ada spekulan yang memanfaatkan momen seperti saat ini untuk meraup keuntungan. Jika terjadi penimbunan, dikhawatirkan dapat memicu kelangkaan yang berimbas melonjaknya harga,” pungkasnya.(red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT