SEKADAU KALBAR, OT - Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sekadau, Yohanes Adi Suhadi mengatakan, mengetahui informasi tersebut pihaknya pun tidak tinggal diam. Bahkan, kata Adi, pihak sekolah mengecek siswa satu per satu lengan siswa. Ia mengaku prihatin dengan tindakan melukai diri yang dilakukan siswa di Sekadau.

“Hasil pengecekan itu tidak ada siswa kami yang begitu (melukai diri, red). Kami juga apresiasi siswa yang memahami hal itu. SMA Negeri 1 Sekadau aman,” bebernya.

Selain itu, kata Adi, sekolah memiliki tata tertib dimana para siswa tidak diperkenankan membawa handphone ke sekolah. Langkah tersebut dilakukan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Media sosial ini kan luar biasa. Bagi anak-anak mungkin belum sepenuhnya mengerti memilah fungsi media sebenarnya untuk apa. Belum lagi hoax di media sosial. Ini sangat riskan sekali. Kami juga biasanya meminta pihak kepolisian untuk menjadi pembina upacara sekaligus memberi imbauan kepada siswa kami,” tuturnya.

Tak hanya selalu memberikan pemahaman kepada siswa. Adi mengatakan, pihak sekolah juga menyampaikan kepada orang tua untuk bersama-sama mengawasi anak-anak.

“Kami sudah pernah sampaikan kepada orang tua, kalau ada kesalahan anak jangan hanya melemparkan kesalahan kepada sekolah. Sebenarnya, peran serta sekolah, orang tua, masyarakat erat kaitannya,” kata dia.

“Sementara anak berada di sekolah hanya sebentar saja. Untuk itu, kami meminta peran aktif orang tua unntuk mengawasi anak-anak. Kami berharap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (red)