Home / Nusantara

Begini Kondisi Masyarakat Kecamatan Oba Selatan

Jalan Raya Jadi Lumpur
27 April 2018

TIDORE, OT - Warga di daratan Oba Selatan kota Tidore Kepulauan provinsi Maluku Utara menyatakan, wilayah kecamatan Oba Selatan sejak tahun 1945 sampai saat ini, belum merdeka.

Pasalnya, kondisi jalan desa Selamalofo hingga dese Lifofa ruas Payahe-Dehepodo kecamatan Oba Selatan, kota Tidore Kepulauan, rusak berat. Selain kondisi jalan yang rusak parah, akses komunikasi di wilayah tersebut, hingga saat ini tidak ada.

Bakri, warga Selamalofo mengaku, ruas Payahe-Dehepodo sepanjang kurang lebih 9 Km, mengalami kondisi rusak berat. "Ini sudah lama, kalau hujan berlumpur, kalau panas berdebu tapi masyarakat di sini sudah bosan bersuara kepada pemerintah, baik Pemkot maupun Provinsi, karena hampir setiap tahun kami sudah bersuara tetapi tidak ada respon," ujar Bakri yang ditemui di desa Selamalofo.

Dia mengaku, dari informasi yang diperoleh, status ruas Payahe-Dehepodo merupakan jalan provinsi, dan informasi yang diterima, pemerintah Tidore sudah berulang kali mengusulkan kepada pemerintah provinsi, tetapi tidak direalisasi," kata Bakri yang mengaku warga Makian yang berdomisili di Selamalofo.

Hal senada juga dikatakan, Ati Ungke, warga dusun Tomaito desa Lifofa kecamatan Oba Selatan. Dia mengaku sampai saat ini, masyarakat di kecamatan Oba Selatan belum merdeka. "komunikasi susah, akses jalan rusak dan ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun, bahkan bisa disebut sejak warga tinggal disini, akses jalan hanya dibuka tetapi tidak pernah diaspal," cetus Ati seraya menyebut, masyarakat Oba Selatan belum merdeka.

Hal ini, kata dia, tentu berdampak pada masyarakat di wilayah Oba Selatan. "Misalnya ada orang yang sakit dan butuh pertolongan, kita susah pak, lewat laut bisa, kalau tidak bergelombang, lewat darat, jalannya parah sekali, rusak pak," tukas Ati Ungke warga dusun Tomaito.

Dia juga mengeluhkan soal akses komunikasi di wilayah tersebut. "Masyarakat di sini (Oba Selatan-red) rata-rata anaknya kuliah di luar daerah, ada di Ternate, di Manado, di Makassar tetapi kita kesulitan berkomunikasi, untuk berkomunikasi, kadang kita harus keluar jauh, sehingga kadang ada hal-hal yang bersifat ergency tidak diketahui oleh masyarakat atau anak-anak kita yang sekolah di luar," tukas Ati.

Dia berharap, pemerintah kota Tidore dan provinsi Maluku Utara untuk segera memperbaiki akaes jalan di wilayah Oba Selatan, sebab sejak lama, mereka belum pernah menikmati jalan yang layak.

"Kami juga butuh akses komunikasi, tower sudah ada, tapi tidak berfungsi sejak dipasang, tolong sampaikan keluhan ini, pak, kami belum merdeka, warga Oba Selatan belum merdeka, pak," tukas Ati warga Sulawesi yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di dusun Tomaito desa Lifofa kecamatan Oba Selatan, Tidore Kepulauan, provinsi Maluku Utara.(thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT