Home / Indomalut / Halut

Kasdim Tobelo Beri Materi Kesadaran Berbangsa dan Bela Negara Pada Siswa SMAN 6 Halut

13 Juli 2018
Suasana pemberian materi oleh Kasdim Tobelo

TOBELO,OT- Kepala Staf Kodim 1508/Tobelo Mayor Inf Robi Manuel memberikan materi Kesadaran Berbangsa dan Bela Negara kepada siswa-siswi baru SMAN 6 Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun 2018/2019, Jumat (13/07/2018).

Materi ini penting karena Indonesia adalah Negara Equator yang memiliki Sumber daya alam yang sangat melimpah, sehingga NKRI menjadi incaran Negara-negara lain. Oleh karena itu generasi bangsa harus menyiapkan diri dalam menghadapinya, terutama generasi muda dan anak-sekolah.

Selain itu, harus peka terhadap lingkungan tempat tinggal, karena smua itu adalah salah satu upaya deteksi dini terhadap keamanan wilayah NKRI.

Dalam materinya Kasdim 1508/Tobelo menyampaikan, Bangsa Indonesia membutuhkan 17 Tahun dari Kebangkitan Nasional, sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda dan merebut kemerdekaan, maka bagi siswa agar tidak melupakan sejarah yaitu sumpah pemuda.

"Isi dari sumpah pemuda yang mengikat daerah-daerah yang berada di Indonesia untuk menjadi Indonesia, Satu berbangsa dan bertanah air," ujarnya. 

Kata Kasdim, kemerdekaan Indonesia berawal dari rakyat sendiri yang memepersenjatai diri sendiri untuk merebut kemerdekaan dan melawan penjajah di Indonesia. "Negara lain menjuluki Indonesia sebagai Macan Asia yang dimana menghasilkan produk-produk pertanian yang berkualitas dan SDAnya berlimpah," terangnya.

Lebih lanjut Kasdim mengatakan, diera reformasi banyak siswa yang sudah melupakan sopan santun pada lingkungan hidup dan hilangnya adat ketimuran/tata keramaan, perkelahian antar kampung, perkelahian pelajar serta narkoba dan miras.

"Di wilayah kita sudah banyak peredaran Narkoba maka saya harapkan agar para siswa tidak terjerumus dalam narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda Indonesia. Jangan sekali-kali kita mengkonsumsi miras atau narkoba dimana dapat merusak kesehatan serta masa depan kita serta berhadapan dengan hukum," harapnya. 

Menurut Kasdim, saat ini Idonesia diperhadapkan dengan perang modern dengan mencuci otak generasi muda mengubah paradigma/pola cara berpikir terhadap wawasan negara atau wawasan nusantara.

"Generasi kita saat ini kurang mengetahui dan memahami sejarah bangsa, hilangnya jati diri dan nilai-nilai nasionalisme, muncul primor dialisme sempit dan egosektoral dan degradasi moral," tegasnya. 

Mengakhiri materinya Kasdim mengatakan, sebagai warga negara Indonesia harus memahami makna persatuan dan kesatuan yaitu utuh tidak terpecah-pecah, bersatunya macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh, secara geografi dari sabang sampai merauke dan arti luas seluruh rakyat sebasib dan sepenanggungan di wilayah tersebut.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Sekolah SMA N 6 Halut, Chrismerry Andalangi, para Guru SMA N 6 Halut, para siswa siswi baru SMA N 6 Halut. (WYU – 1508).

 (red)


Reporter: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT